Dalam hal kesadaran terhadap kesehatan diri, wanita ternyata memang
juaranya. Berbanding terbalik dengan para pria yang sebenarnya sangat
rentan terhadap berbagai jenis penyakit namun juga paling susah diajak
periksa ke dokter.
Survei
berskala nasional yang dilakukan oleh Loyola University baru-baru ini
menemukan bahwa wanita tiga kali lebih sering berkunjung ke dokter
dibandingkan pria. Sementara, survei juga membuktikan bahwa pria
cenderung meninggal dalam usia yang lebih muda daripada wanita, dan
memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit mematikan, seperti
kanker, jantung, stroke, dan AIDS. Mengapa pria begitu takut diajak ke
dokter?
"Alasan
yang paling sering dikemukakan pria adalah berkunjung ke dokter
bukanlah hal penting yang perlu diprioritaskan," kata Timothy Vavra,
profesor penyakit dalam dari Loyola University Chicago Stritch School
of Medicine. "Mereka tidak ingin mengubah gaya hidupnya, sehingga
berpikir percuma saja buang-buang waktu untuk mendengarkan anjuran
dokter untuk mengubah pola makan, mulai berolahraga, dan berhenti
merokok. Mereka tetap tidak ingin mengubah itu semua."
Ironisnya,
semakin lama seseorang menunda kunjungan ke dokter, semakin kecil
kemungkinan mereka akan datang secara teratur untuk kontrol rutin. Oleh
karenanya, Vavra menyarankan para pria untuk membiasakan diri
berkunjung rutin ke dokter sejak usia muda, meski pada saat itu
kondisinya masih prima. Ini akan membuat dokter maupun pasien memahami
apa yang perlu dilakukan ketika penyakit menghampiri.
"Jika
pria menunggu hingga terkena serangan hebat dan baru berobat, tidak
ada lagi perawatan pencegahan. Yang ada hanyalah proses pengobatan yang
bisa berupa tindakan operasi atau opname di rumah sakit. Pilihan yang
tertinggal bukan lagi mengubah gaya hidup dan pola makan, namun juga
konsumsi obat selama jangka waktu tertentu," kata Vavra lagi.
sumber : http://rudy-doank.blogspot.com/2011/10/mengapa-pria-susah-diajak-ke-dokter.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar