Sabtu, 29 Oktober 2011

Mengapa Pria Susah Diajak Ke Dokter?

Dalam hal kesadaran terhadap kesehatan diri, wanita ternyata memang juaranya. Berbanding terbalik dengan para pria yang sebenarnya sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit namun juga paling susah diajak periksa ke dokter.

Survei berskala nasional yang dilakukan oleh Loyola University baru-baru ini menemukan bahwa wanita tiga kali lebih sering berkunjung ke dokter dibandingkan pria. Sementara, survei juga membuktikan bahwa pria cenderung meninggal dalam usia yang lebih muda daripada wanita, dan memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit mematikan, seperti kanker, jantung, stroke, dan AIDS. Mengapa pria begitu takut diajak ke dokter?

"Alasan yang paling sering dikemukakan pria adalah berkunjung ke dokter bukanlah hal penting yang perlu diprioritaskan," kata Timothy Vavra, profesor penyakit dalam dari Loyola University Chicago Stritch School of Medicine. "Mereka tidak ingin mengubah gaya hidupnya, sehingga berpikir percuma saja buang-buang waktu untuk mendengarkan anjuran dokter untuk mengubah pola makan, mulai berolahraga, dan berhenti merokok. Mereka tetap tidak ingin mengubah itu semua."

Ironisnya, semakin lama seseorang menunda kunjungan ke dokter, semakin kecil kemungkinan mereka akan datang secara teratur untuk kontrol rutin. Oleh karenanya, Vavra menyarankan para pria untuk membiasakan diri berkunjung rutin ke dokter sejak usia muda, meski pada saat itu kondisinya masih prima. Ini akan membuat dokter maupun pasien memahami apa yang perlu dilakukan ketika penyakit menghampiri.

"Jika pria menunggu hingga terkena serangan hebat dan baru berobat, tidak ada lagi perawatan pencegahan. Yang ada hanyalah proses pengobatan yang bisa berupa tindakan operasi atau opname di rumah sakit. Pilihan yang tertinggal bukan lagi mengubah gaya hidup dan pola makan, namun juga konsumsi obat selama jangka waktu tertentu," kata Vavra lagi.
 
 
 
sumber : http://rudy-doank.blogspot.com/2011/10/mengapa-pria-susah-diajak-ke-dokter.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar