Nakiele (News Today)
- Sebanyak 248 perempuan mengaku telah diperkosa para tentara di
Provinsi Sud-Kivu di Republik Demokratik Kongo di wilayah yang disebut
PBB sebagai "ibu kota pemerkosaan" dunia, demikian menurut laporan media
lokal, Senin.
Seorang
dokter sebuah rumah sakit di Nakiele mengatakan kepada AFP bahwa 121
perempuan setempat melaporkan telah menjadi korban perkosaan pada malam
tanggal 11 menuju 12 Juni. Sementara itu, seorang perawat mengatakan,
pada malam sebelumnya, 55 perempuan dilaporkan telah diperkosa di dekat
kota Abala. Seorang pekerja kesehatan lainnya mengatakan, sebanyak 72
perempuan di Desa Kanguli melalaporkan, mereka juga diperkosa pada
malam itu.
Kepala
Desa Nakiele, Losema Etamo Ngoma, mengatakan kepada AFP, pemerkosaan
dan penjarahan dilakukan oleh setidaknya 150 pria bersenjata di bawah
komando kolonel militer nasional Nyiragire Kulimushi, yang juga dikenal
sebagai "Kifaru". Menurut dia, para tentara itu tiba secara berkelompok
sejak pukul 11.00 waktu setempat pada 11 Juni, dan diperintahkan oleh
Kulimushi untuk mencarikan sesuatu untuk dimakan.
"Pada
sekitar pukul 20.00 saya mendengar tangisan perempuan di mana-mana.
Saya minta untuk menemui kolonel, tetapi seorang petugas mengatakan
bahwa saya tidak bisa menemuinya, maka saya kembali ke rumah," katanya.
"Mereka meninggalkan desa pada pagi hari sekitar pukul 05.00. Saya
pergi ke rumah-rumah sekitar dan saya menemukan para perempuan sedang
menangis," katanya.
"Para
tentara itu telah memerkosa kami," kata kepala desa itu menirukan
pengakuan para perempuan itu kepadanya. Seorang ibu berusia 28 tahun
yang punya dua anak menceritakan kepada AFP bagaimana dua tentara
memaksa dia untuk membuka pintunya sebelum mengancam akan membunuhnya,
lalu memerkosanya. "Setelah mereka pergi, saya mulai merasa sakit,"
kata ibu itu.
Kulimushi
adalah mantan anggota milisi suku Mai Mai yang menyatu dengan tentara
nasional tahun 2009 setelah perjanjian damai dengan Kinshasa.
Setelah
aksi brutal itu, juru bicara pemerintah, Lambert Mende, mengatakan,
pasukan pemerintah kini aktif mencari Kulimushi dan bahwa pengadilan
khusus akan dibentuk untuk memeriksa kasus itu.
Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), kelompok-kelompok hak asasi manusia, dan
pemerintah-pemerintah asing telah lama mengeluh tentang impunitas yang
terjadi bagi kejahatan keji yang dilakukan tentara di Kongo. Margot
Wallstrom, perwakilan khusus PBB untuk memberantas kekerasan seksual di
wilayak konflik, beberapa waktu lalu, menyebut, negara Republik
Demokratik Kongo sebagai "ibu kota pemerkosaan" di dunia.
sumber : http://rudy-doank.blogspot.com/2011/10/248-perempuan-diperkosa-dalam-dua-malam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar