Menurut Dr. A.J. Schuler, presiden Schuler Solutions, sebuah firma
konsultan pengembangan kepemimpinan dan perubahan organisasional di
Alexandria, tantangan terbesar yang dihadapi seseorang untuk menjadi bos
yang baik adalah belajar membiasakan diri terhadap otoritas, terutama
jika otoritas itu merupakan sesuatu yang baru.
Berikut ini adalah lima tip yang diberikan Schuler tentang bagaimana menjadi bos yang baik:
1. Keramahan dan otoritas
Sangat penting bagi Anda untuk menemukan keseimbangan dalam menjalankan gaya manajemen yang tidak terlalu keras, tapi juga tidak terlalu lembek. Jika memimpin dengan gaya terlalu keras, karyawan bisa membenci Anda karena bersikap seperti diktator layaknya Miranda Priestly. Sebagai atasan, Anda perlu menjadi seseorang yang disukai dan bisa didekati, namun juga dihormati perintah dan tuntutannya.
2. Keunikan karyawan
Menjadi bos yang baik berarti Anda mampu mengembangkan keterampilan berkomunikasi yang tajam dan belajar bagaimana cara mengukur tabiat masing-masing karyawan. ''Anda harus menciptakan pemahaman individu mengenai bagaimana cara memotivasi setiap karyawan,'' saran Schuler. Bos yang baik mampu menemukan jawaban dari setiap pertanyaan ini dengan menjalin kontak yang cukup dekat dengan para karyawannya, melalui dialog terbuka.
3. Dapat diakses
Banyak atasan yang terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri sehingga mengabaikan karyawannya. Atasan yang baik, di sisi lain, menciptakan kesempatan untuk membuka percakapan dengan orang-orang di sekelilingnya. Sebagai seorang bos, pastikan Anda berbicara dengan para karyawan dan mendengarkan secara aktif.
4. Pendelegasian tugas
Kemungkinan besar Anda terpilih menjadi bos karena memiliki keterampilan dan potensi meraih kesuksesan dalam jangka panjang bagi perusahaan. Akan tetapi, kesuksesan tersebut tidak akan mampu tercapai jika Anda tidak mampu memercayai karyawan melakukan pekerjaan tanpa campur tangan Anda secara mendetail. Bos yang baik memahami dan menghargai nilai pendelegasian tugas. Latih karyawan Anda untuk mengambil alih detail, bantu mereka meraih sukses, dan biarkan mereka melakukan pekerjaannnya selagi Anda berupaya memajukan perusahaan.
5. Menemukan mentor
Seorang bos pun tetap memerlukan mentor. Setiap orang, mulai dari karyawan tingkat pemula sampai kepala perusahaan memerlukan seorang mentor sebagai tempat meminta saran.
Berikut ini adalah lima tip yang diberikan Schuler tentang bagaimana menjadi bos yang baik:
1. Keramahan dan otoritas
Sangat penting bagi Anda untuk menemukan keseimbangan dalam menjalankan gaya manajemen yang tidak terlalu keras, tapi juga tidak terlalu lembek. Jika memimpin dengan gaya terlalu keras, karyawan bisa membenci Anda karena bersikap seperti diktator layaknya Miranda Priestly. Sebagai atasan, Anda perlu menjadi seseorang yang disukai dan bisa didekati, namun juga dihormati perintah dan tuntutannya.
2. Keunikan karyawan
Menjadi bos yang baik berarti Anda mampu mengembangkan keterampilan berkomunikasi yang tajam dan belajar bagaimana cara mengukur tabiat masing-masing karyawan. ''Anda harus menciptakan pemahaman individu mengenai bagaimana cara memotivasi setiap karyawan,'' saran Schuler. Bos yang baik mampu menemukan jawaban dari setiap pertanyaan ini dengan menjalin kontak yang cukup dekat dengan para karyawannya, melalui dialog terbuka.
3. Dapat diakses
Banyak atasan yang terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri sehingga mengabaikan karyawannya. Atasan yang baik, di sisi lain, menciptakan kesempatan untuk membuka percakapan dengan orang-orang di sekelilingnya. Sebagai seorang bos, pastikan Anda berbicara dengan para karyawan dan mendengarkan secara aktif.
4. Pendelegasian tugas
Kemungkinan besar Anda terpilih menjadi bos karena memiliki keterampilan dan potensi meraih kesuksesan dalam jangka panjang bagi perusahaan. Akan tetapi, kesuksesan tersebut tidak akan mampu tercapai jika Anda tidak mampu memercayai karyawan melakukan pekerjaan tanpa campur tangan Anda secara mendetail. Bos yang baik memahami dan menghargai nilai pendelegasian tugas. Latih karyawan Anda untuk mengambil alih detail, bantu mereka meraih sukses, dan biarkan mereka melakukan pekerjaannnya selagi Anda berupaya memajukan perusahaan.
5. Menemukan mentor
Seorang bos pun tetap memerlukan mentor. Setiap orang, mulai dari karyawan tingkat pemula sampai kepala perusahaan memerlukan seorang mentor sebagai tempat meminta saran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar